inilah foto kami saat ke museum wayang, kami berfoto bersama di depan Ondel-ondel yang berada tidak jauh dari pintu masuk museum. Sebenarnya takut juga si, takut ondel-ondelnya tiba-tiba bergerak..
ternyata setelah mendengar kisah dari mas Didik kami mendapatkan gambaran tentang wayang meskipun tidak terlalu mengerti, karena silsilah wayang di Indonesia banyak dan Rumit. Menurut mas didik, wayang menunjukkan 70% spiritual yang bias diartikan menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan dan 30% kritik sosial. Dan yang kami tangkap saat itu, mungkin pemilik dari teh Narayana mempunyai spiritual yang tinggi. Cerita wayang tidak semuanya merupakan kisah nyata, ada beberapa yang merupakan rekayasa untuk menggambarkan sifat – sifat orang yang ada di dunia. Tapi bukan berarti sembarangan orang bias membuat cerita baru tentang wayang, karena sudah ada “pakemannya”, istilah mas Didik bilang, alias peraturannya.
Dalam Teh Narayana terdapat wayang dari Cerita Ramayana dan cerita Narayana. Kami mengambil beberapa foto yang manggambarkan tokoh cerita Ramayana dan Narayana.
kiri: Sugriwa, gunawan wibisana, anoman, trijata
Dalam cerita Narayana (kresna) digambarkan kresna yang sedang Marah (gambar sebelah kiri). Dibuat oleh Bapak Haryono Guritno dari Sanggar Sedayu.
dari kiri ke kanan :
hanoman, inang Dewi sinta, balai, Sri Rama, dan laksamana
No comments:
Post a Comment