Wednesday, October 31, 2007

Sekitar cara pembuatan Wayang Kulit

Kehalusan serta ketinggian kesenian kerja tangan tertera pada watak-watak wayang kulit. Ciri pembuatannya melambangkan ketelitian serta ketinggian kesenian pembuatannya. Watak -watak atau patung-patung wayamg kulit biasanya diperbuat daripada kulit lembu. Nilai dan mutu kulit lenbu hendaklah memenuhi spesifikasi dan kriteria tukang-tukang wayang kulit. Kulit lembu betina menjadi pilihan berbanding dengan kulit lembu jantan, kerana ia lebih besar dan lembut. Kulit - kulit ini boleh didapati dengan membeli daripada penjual daging tempatan atau di tempat penyembelihan. Patung wayang yang dibuat dari kulit lebih tahan lama dan tahan melebihi 100 tahun jika dirawat dengan baik. Menurutt paham zaman dahulu yang masih dipegang kuat oleh pembuat patung, setiap patung wayang kulit mestilah dibuat dari kulit dan bukan dari kayu atau lain-lain. Masih ada yang percaya bahwa, jika dibiarkan anak-anak atau siapa saja bermain dengan wayang kulit dan menganti patung wayang sebenarnya dengan wayang kayu. Dapat menghalangi anak anak tersebut dari penyakit karena patung wayang kulit dipercayai mempunyai penjaganya sendiri. 1. Bagi kulit-kulit yang telah dipilih, kerja awal yang perlu dilakukan ialah mengeluarkan lebihan daging dan lemak yang melekat pada bidang bersegi empat, yang dibuat dari kayu atau batang buluh. Kerja-kerja pemilihan kulit ini untuk memudahkan lebihan daging dan lemak melekat dikikis dengan "pisau raut"atau dikenali dengan nama "pisau wali" ketelitian menjadi sifat utama kerja pengikisan untuk menghindari kulit menjadi mudah terkoyak, juga untuk memastikan kulit itu benar-benar bersih. 2. Kulit yang sudah dibersihkan dijemur sehingga kering selama dua atau tiga dari, tergantung pada keadaan cuaca. Kulit tersebut biasanya dijemur agak jauh dari rumah untuk menhindari bau busuk. Setelah kulit cukup kering, pengikisan dilakukan dengan pisau raut. 3. Setelah dikikis dan bersih dari bulu, kulit tersebut dibasuh dan dijemur untuk yang kedua kali. Setelah kulit yang dijemur itu kering, tukang wayang akan memulai melakar patung-patung wayang yang hendak dibuat. 4. Biasanya lakaran watak-watak wayang dibuat di atas kertas putih tipis.Walaupun watak-watak wayang diasaskan kepada watak-watak wayang kulit Melayu purba, kemahiran dan kreativitas amatlah perlu untuk membuat watak wayang kulit yang halus dan menarik. 5. Penjenisan corak dan motif perlu disusun dengan teratur dan sesuai dengan watak wayang yang dibuat. Biasanya watak wayang kulit Melayu berukuran ±71 sentimater panjang dan lebarnya tidak lebih dari 30 sentimeter. Lakaran pada kertas yang telah disediakan itu seterusnya akan digunting atau dipotong mengikut profil. Tukang wayang kemudian menempelkan lakaran tersebut pada kulit dengan menggunakan lem. biasanya lem yang digunakan dibuat dari kanji atau lem yang dapat larut dalam air. 6. Kertas lakaran yang dilekatkan pada kulit kemudian dipahat mengikuti lakaran. Setelah selesai memahat, kertas lakaran putih yang masih melekat pada kulit dilepas atau dicuci. untuk dalang mereka menggunakan berus tembaga halus dan air untuk menggosok dan membersihkan kertas yang melekat pada kulit. 7. Kulit yang telah dicuci dibiarkan mengering. Watak-watak wayang itu seterusnya akan diperkuat dengan sebilah bambu. bambu yang diraut membentuk bulat leper serta runcing dibagian pangkalnya diikat tegak di tengah-tengah patung wayang. Bambu ini sebagai "tulang" kepada patung-patung wayang tersebut. Tulang pemacak ini akan dibelah dua dari ujung hingga kira-kira 30.5 sentimeter dari pangkalnya. Seterusnya patung wayang itu diapit di antara belahan tersebut lalu diikat dengan benang pada jarak kira-kira 5 sentimeter. 8. Selain bambu yang dapat dijadikan tulang untuk patung-patung wayang, kayu serta tanduk kerbau juga dapat digunakan. karena kayu dan tanduk kerbau sulit didapat dan sulit dibentuk, maka bambu berduri menjadi pilihan utama pengrajin wayang. Selain mudah di peroleh bambu berduri juga tahan lama serta ringan. Warna juga memainkan peranan penting pada bentuk wayang kulit. Ia dapat menberikan perbedaan antara watak-watak yang lembut dan watak-watak yang garang. source : http://members.tripod.com/~mona_8/pembuatant.html

Analisis Label Dendeng Cap Cowboy (new edition)

Dendeng Cap Cowboy Nama produk: Cap Cowboy, menurut kami asal-usul nama ini sbb: Cow dari bahasa inggris yang berarti sapi sedangkan Boy adalah laki-laki kemungkinan sapi yang biasa diambil dagingnya untuk abon adalah sapi laki/jantan sehingga memakai kata boy. Selain itu mungkin koboi sedang terkenal / ngetren maka diberi nama cap cowboy. Maka cowboy dapat berarti seorang koboi/ sapi jantan. 2 ekspresionistik a. elemen utama : gambar pemandangan yang asri dan indah untuk menunjukkan bahwa abon sapi ini dihasilkan dari daging sapi yang alami, terawat dengan baik, memakan rumput yang baik dan segar sehingga abon ini berkualitas baik. b. elemen pendukung: gambar koboi naik kuda, sapi yang sedang merumput untuk memperkuat brand cap cowboy sehingga menampilkan 2 gambar ini. c. warna warna warna yang digunakan, menyerupai aslinya, hijau untuk rumput, coklat umtuk sapi, gunung agak cokelat kebiruan, pewarnaan memakai gradasi. Namun warna kertas yang putih kurang mendukung untuk suatu produk makanan karena kebanyakan packaging makanan menggunakan warna-warna khas seperti orange, cokelat, merah, kuning dan sebagainya yang terkesan hangat. k. tipografi tipografinya cukup jelas dan ukurannya pas, fontnya simpel dan tingkat keterbacaannya tinggi. Cowboy: co chin Body copy:Boldoldstyle Headline dendeng danabon sapi: arial black l. arti nama: cow boy: koboi(gembala sapi di amerika) cow boy: sapi jantan. impresionistik a. gaya desain: b. Konteks budaya: dipengaruhi budaya Cina dan Amerika. Terlihat dari pemandangan alamnya seperti terdaptpada lukisan-lukisan Cina dan pohonnya seperti pohon bonsai pada lukisan cina juga. Amerika (barat) terlihat adanya gambar koboi sedang naik kuda. c. konteks sosial kemungkinan dendeng dan abon sapi ini adalah makanan untuk kalangan sosial menengah ke atas. karena bahan makanan yang terbuat dasar daging harganya pasti lebih mahal dibandingkan sayuran.

Analisis Kresno (new edition)

Kresno nama produk: Kresno awalnya dari kata kreana/ Krishna (bahasa Sansekerta) adalah salahsatudaridewayangbanyak dipuja olehumathindu. Dalamceritamahabrata kresna adalah tokoh raja yangbijaksana, sakti, danberwibawa namunkarena gambar wayang adalahseni tradisional indonesiayang terutamaberkembangdidaerahBalidanJawa.makaKresna, jikamemakai bahasaJawa menjadiKresno.karena pembuatan atau produksi kemasan ini berada di Jawa. Ekspresionik a. elemen utama: gambarwayang yangmenampilkan cirri khas Indonesia karena wayang adalah seni tradisional indoonesia yang banyak berkembangdi Jawa. Sehingga dengan menampilkan gambar wayang masyarakat sudah tahu kalau produkini berasaldari Jawa. b. elemen pendukung ornamennya hanya garis-garis lengkung atau bergelombang yangmembingkai gambar. c. warna yang digunakan : warna biru, yaitu salah satu dari warnaprimer label kemasan ini menggunakan warnabiru karenawantekini untuk membuat baju menjadi warna biru. j. Tipografinya: Tulisan kresno (clearly gothic/arialblack) Tulisan raja wenter (black moon) e.layout f. arti nama kresnodatau kresnaadalah dewa yangbanyak dipuja oleh umat hindu. Impresionistik: a. labelkemasan initerpengaruh gaya art nouveau b. budaya Jawaterlihat dominan pada kemasan ini dengan adanya gambar wayang sebagai elemen utama c. pada saat itu produk ini digunakan oleh masyarakat untuk mewarnai baju dan sebagainya. Karena waktu ituhargatekstil mahal dan masih sulit didapat terutama yang memiliki bermacam-macam warna. Dengan wantek baju dapat diwarnai sesuai keinginan danlebihmurah.

Analisis Klembak Sentel (new edition)

Klembak Sentel Jenis rancangan : Kemasan Jenis Produk : Tembakau Nama Produk : Klembak Sentel Tjap Pari Nomor Daftar Legal : 154098 Ukuran : - Panjang : 48 mm - Lebar : 48 mm Warna dominan : Kuning kecoklatan Ekspresionistik : a. Elemen utama (gambar utama) bentuk gambar dari 2 tangkai padi yang melingkar, ditengahnya terdapat bentuk lingkaran yang melonjong dan didalamnya terdapat cincin merah yang bersayap b. Elemen pendukung Disekeliling gambar utama terdapat bentuk padi-padi yang lebih kecil dan membentuk sebuah frame / bingkai yang ditengahnya terdapat bentuk seperti gambar mata yang terdapat di sebelah kiri dan kanan bingkai / frame. Serta, terdapat 3 buah gambar yang berbentuk seperti bunga pada bagian atas, kiri dan kanan gambar utama. c. Warna Warna didonimasi dengan warna kuning yang dipakai sebagai background, Warna merah dipakai untuk outline pada gambar utama, sebagian teks, dan ornamen pendukung d. Tipografi Jenis Huruf / Font yang dipakai : 1. "Klembak sentel" : Arial Narrow 2. "Ngereng" dan "G.D.P. 154098" : Arial Narrow 3. "Tjap pari" : Times new roman e. Layout Lay out yang digunakan adalah simetris, dapat dilihat dari penataan gambar dan tipografi huruf yang seimbang dan teratur f. Arti Nama "Klembak" adalah tanaman penghasil obat dan wangi-wangian. Yang kerap digunakan adalah bagian akarnya, yang digunakan sebagai bahan utama rokok tembakau "klembak menyan". Rokok ini populer di kalangan masyarakat menengah ke bawah di Yogyakarta dan Jawa Tengah. "Sentel" adalah "Ngereng", merupakan istilah bahasa Melayu, yang berarti seperti gerakan mengulat ke kanan maupun ke kiri. Hal ini berupa penegasan sensasi yang didapatkan dari konsumsi produk ini. Instrumentalistik : g. gaya desain h. Konteks Budaya Elemen desain dipengaruhi oleh budaya : Jawa; hal ini terlihat dari gambar padi yang merupakan ciri khas Negara Indonesia sebagai Negara penghasil padi yang cukup besar, dan lambang padi juga merupakan lambang yang merakyat dan juga sebagai lambang kesuburan. selain itu, bentuk frame yang menghiasi desain label ini terlihat sangat "jawa" ( seperti sebagian ornamen dari kain batik). Bahasa yang digunakan pada merek Kemasan/label ini juga menggunakan bahasa jawa. Cina; hal ini dilihat dari warna kuning yang dipakai pada background desain label ini yang banyak dipakai pada jubah kekaisaran pada zaman dulu di china, selain itu warna kuning juga melambangkan kesuburan pada budaya china (kuning=emas=makmur). Tipografi merupakan turunan dari budaya : Arial Narrow; huruf arial di desain untuk monotype pada tahun 1982 oleh Robin Nicolas dan patricia Saunders. Perkembangan sementara desain huruf san-serif, huruf arial mengandung karakter yang lebih bersahabat dan lebih modern dari kebanyakan pendahulunya dalam akhir abad 20. keseluruhan kurva huruf terlihat lebih lembut dan menarik daripada kebanyakan industri desain sans-serif yang dihadapi. Ketebalan kait dipotong secara diagonal yang membantu memberikan tampilan huruf yang sangat multifungsi, yang dapat ditampilkan dengan baik untuk tampilan dalam laporan, presentasi, majalan, dsb dan untuuk tampilan display yang digunakan dalam koran, iklan dan promosi Times New Roman; adalah tipe huruf serif yang pertama digunakan oleh surat kabar times di london pada tahun 1931. Font ini di desain oleh Stanley Morison bersama dengan Starling Burgess dan Victor Lardent English branch of Monotype. Peluncuran pertamanya oleh Monotype Corporation pada tahun 1932. Walaupun belum lama digunakan surat kabar times, font ini sudah banyak digunakan sebagai pada tipografi buku. i. Konteks Sosial Klembak sentel adalah sebuah produk Pangan, yaitu : tembakau yang mempunyai target market rakyat menengah biasa. Seperti pada umumnya, masyarakat menengah ke bawah yang berada didaerah daerah memiliki mata pencaharian di bidang agraris, yaitu pertanian. Hal ini berhubungan dengan aspek sosial budaya di daerah-daerah tersebut. Lambang padi merupakan lambang yang merakyat, juga sebagai lambang kesuburan. Sehingga mengkonsumsi produk ini akan terasa enak karena diproduksi dari bahan-bahan yang sehat dan berkualitas

analisis Jamu empek Tong Seng (New Edition)

Jamu Cap Empek Tong Seng Jenis rancangan : Kemasan Jenis Produk : Jamu Kelangsingan Tubuh Nama Produk : Jamu Kelangsingan Tubuh Cap. Empek Tong Seng No. Daftar Legal : TR. 873221671 Ukuran : Tinggi : Lebar : Warna Dominan : Hijau dan Orange Ekspresionis : a. Elemen Utama (gambar Utama) Tiga pasang pria dan wanita yang berbeda ukuran tubuh. Sepasang yang bertubuh besar terdapat di tengah, sepasang yang bertubuh sedang berada di sebelah kiri dan sepsang yang bertubuh langsing berada disebelah kanan. b. Elemen Pendukung Terdapat gambar atau foto orang tua ( disebelah kiri bawah) yang diduga adalah pemilik/pembuat jamu tersebut c. Warna Warna didominasi dengan warna Hijau sebagai warna dasar pada kemasan dan warna orange sebagai background dari gambar utama, serta warna hitam yang dipakai untuk warna pada Teks d. Tipografi Jenis huruf / font yang dipakai : "Cap Empek Tong Seng" dan Keterangan lainnya: Arial "Jamu" : Century Gothic "Kelangsingan Tubuh" : Arial Narrow e. Lay Out Layout yang digunakan cukup menarik karena tidak monoton ( keterangan ada yang disebelah kiri dan kanan serta tengah) sehingga, cukup enak dilihat f. Arti Nama Nama pada kemasan memakai nama dari pembuat atau pemilik jamu. Kata "Empek" merupakan budaya Tionghoa yang menyebut laki-laki yang sudah berumur (om-om) sebagai Empek. Instrumentalistik : g. Gaya Desain h. Konteks Budaya Elemen desain dipengaruhi oleh budaya : Tionghoa; Eropa; dilihat dari model pakaian yang dipakai oleh tiga pasang pria dan wanita tersebut. Model pakaian ini banyak dipakai pada era tahun 1956an dimana saat itu Indonesia sedang banyak menerima pengaruh dari Negara barat, termasuk Negara eropa. Tipografi Merupakan Turunan dari Budaya : Arial; huruf arial di desain untuk monotype pada tahun 1982 oleh Robin Nicolas dan patricia Saunders. Perkembangan sementara desain huruf san-serif, huruf arial mengandung karakter yang lebih bersahabat dan lebih modern dari kebanyakan pendahulunya dalam akhir abad 20. keseluruhan kurva huruf terlihat lebih lembut dan menarik daripada kebanyakan industri desain sans-serif yang dihadapi. Ketebalan kait dipotong secara diagonal yang membantu memberikan tampilan huruf yang sangat multifungsi, yang dapat ditampilkan dengan baik untuk tampilan dalam laporan, presentasi, majalan, dsb dan untuuk tampilan display yang digunakan dalam koran, iklan dan promosi Century Gothic; Arial Narrow; adalah bentuk Condensed ( hurufnya lebih menyempit dan space untuk tulisan lebih banyak ) dari Jenis Huruf / Font Arial. i. Konteks Sosial

Saturday, October 20, 2007

Survei pendapat

Pada tanggal 20 Oktober 2007, kami melakukan beberapa survei pendapat orang lain mengenai label yang kami bahas. Kami banyak mendapat masukan dari beberapa pendapat tersebut yang bila dilihat dari sudut pandang berbeda dengan bidang yang berbeda, dalam membahas label kemasan, banyak pendapat yang terlihat lebih realistik walaupun tanpa adanya data. Kami hanya memperlihatkan gambar visual seluruh label dalam satu kertas ukuran a4. profil dari orang-orang yang kami mintai pendapat, tidak dapat kami tuliskan pada kesempatan ini untuk menghargai privasi mereka. Kami hanya dapat memberitahu bahwa mereka ada di bidang ekonomi. Kami menyimpulkannya menjadi point-point,diantaranya:
  1. mereka mengatakan bahwa font yang digunakan harus melihat dari sasaran target pasar, seperti font pada jamu kelangsingan tubuh empek Tongseng menggunakan jenis huruf yang formal karena jamu kebanyakan dikonsumsi oleh orang tua. Meskipun bila ada anak muda yang minum jamu, kemungkinan hal tersebut merupakan perintah orangtuanya, bukan kehendaknya. akan rancu jadinya, bila jamu Empek Tongseng menggunakan jenis font yang meliuk-liuk atau terlihat lucu, karena konsumen akan melihat bahwa produk tersebut tidak serius dan akhirnya menjadi tidak laku di pasaran.
  2. lain lagi hal bila produk menggunakan jenis huruf untuk menjadikan produk tersebut terkenal dengan logotypenya. Sehingga orang bila meihat dari jauh pun dapat mengenali produk tersebut dengan sendirinya. Hal itu menandakan karakteryang dimiliki oleh produk.
  3. ada yang berpendapat label cap cowboy harus diganti karena desainnya yang sudah tua terlihat dari gambarnya yang kurang menarik, kurangjelas,dan bahkan kita tidak bisa membedakan apakah itu iklan layanan masyarakat, poster, atau label kemasan.
  4. sedangkan bila dibandingkan dengan label korek api derjonkopings menurut pendapat orang tersebut, desainnya terlihat kuno classic dan tidak perlu diredesign karena label tersebut sudahmempunyai nama di pasaran dan desainyang turun temurun. Bahkan bila desainnya diubah, akan menurunkan brand power yang dimiliki produk tersebut karena masyarakat tidak mengenalinya lagi.
  5. seperti pada nomor 1, desain layout serta ilustrasi yang dibuat harus melihat dari barang yang diproduksi. Seperti pada kasus jamu, desain sebagus apapun tidak mempengaruhi penjualan karena orang melihat dari mutu jamu tersebut, berkhasiat atau tidak. Lain halnya untuk barang-barang yang dapat terlihat bagus dengan desain kemasan,akan mempengaruhi penjualan.

Perkembangan Huruf Cetak

Perkembangan Huruf Cetak (Diktat Metode Reproduksi Grafika – FSRD Universitas Tarumanagara © 2003. Noor Riyadhi )
  • - Huruf Teks
pelopor : Gutenberg Jenis huruf : Textura ( Jerman ), Gothic Bold dan Black letter (Inggris) Huruf Textura adalah huruf dengan gaya tulisan tangan dan bentuknya seperti tulisan dengan menggunakan pena bulu angsa. Gutenberg menggunakan huruf Textura untuk huruf-huruf lepas yang dibuatnya dan digunakan untuk penyusunan teks buku Bible pada tahun 1450 sebanyak 215 exemplar.
  • - Huruf Oldstyle
Tipografer Jean Claude Garamond (1530) dan william Caslon (1720) berusaha menyempurnakan bentuk huruf dengan menambahkan goresan tipis pada bagian atas huruf dan agak tebal pada bagian bawah huruf serta lengkungan (fillet) serif yang agak tajam dari yang semula agak landai.
  • -Huruf Transitional
perubahan bentuk huruf kemudian dilakukan oleh John Baskerville (1757) dari Birmingham - Inggris. Serif yang landai (bracketed) dicoba dibuat lebih menajam ke batang huruf, dan counter huruf-huruf lebih cenderung penekanan vertikal, serta perbedaan tipis tebal batang huruf yang dominan. Kertas wove pertama kali digunakan Baskerville untuk mencetak, dengan permukaan kertas yang lembut memungkinkan mencetak huruf yang sangat tipis dan halus.
  • -Huruf Modern
istilah ”modern” ini terkadangmembuat sedikit Membingungkan karena meskipun Bodoni (1780) membuatdesain hurufpadaabad 18, istilah” modern” initetap dipakai untuk huruf yangdibuat olehnya. Dalam membuat huruf, Bodoni menggunakan unsur tebal tipis batang huruf yang sangat kontras dan menggunakan serif yang tidak melengkung ataupun landai, tetapi dengan menggunakan serif tipis dan lurus 90° pada batang huruf.
  • -Huruf Square / Slab Serif
Jenis huruf : Antique Pelopor : Vincent Figgins pada tahun 1815. Huruf Antique menggunakan batang huruf yang tebal dengan proporsi batang huruf yang sama besar (monolite) dengan serif yang berbentuk persegi (square) dan tebalnya sama dengan batang huruf. Kelompok Slab serif mengingatkan masyarakat Inggris pada piramid Mesir, maka jenis huruf ini disebut Egyptian yang terasa pembuatannya diilhami oleh gaya arsitektur mesir yang kokoh dan berbentuk persegi.
  • -Huruf Sans Serif
Tahun 1835 WilliamThorowgood dan Robert Thorne memasarkan huruf tanpa serif. Huruf tersebut dinamakan Grotesque / gothic dan agar tidak rancu diberi nama sans serif. Selanjutnya huruf sans serif mengalami perkembangan lain karena adanya tuntutan kebutuhan pemakaian huruf dan juga pertimbangan pemasaran. Selain itu mendapat pengaruh pula dengan berdirinya sekolah bauhaus tahun 1919 yang menekankan sesuatu pada hal yang fungsional seperti gagasannya yaitu, what ever is artistic must be functional. Yang berarti sebuah huruf tidak saja menekankan artistik tapi juga harus mudah dipahami dan jelas (legible) bagi pembacanya.
  • -Huruf Novelty
yang biasa disebut huruf display, dekoratif, dan fantasi. Buku-buku sebelum teknik cetak ditemukan umumnya sudah dihiasi dengan huruf penghias atau dekoratif. Kemudian pencetak mencoba huruf initial dari timah yang diukir dengan ornamen tertentu, dicetak dengan satu atau dua warna. Pada masa percetakan buku berkembang sebagai bentuk ”craft”, kecenderungan untuk menghias halaman dengan ornamen terus meningkat seperti terlihat pada judul lengkap, judul bab, dan tailpieces. Huruf novelty banyak digunakan untuk kebutuhan iklan.
  • -Script-Cursive
Jenis huruf : script, lettre courante (paris), secretaryhand (Inggris), Civilite. Pelopor : Robert Granjon diparis 1557 Pada dasarnya menggunakan tangan. Dalam pembuatannya ada dua jenis huruf tulis yaitu cursive yang setiap huruf saling terpisah dan huruf script yang saling menyambung. Huruf script dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: Caligraphic - gaya tulisan berdasarkanpena kaligrafiyang lebar. English Round Hand - gaya tulisan yang formal. Brush Script - gaya tulisan dengan kuas.

Sekilas tentang huruf Times News Roman

Diktat Metode Reproduksi Grafika – FSRD Universitas Tarumanagara © 2003. Noor Riyadhi Ketika surat kabar The London Times tahun 1887 mencoba membuat huruf baru agar tampilan desain surat kabar mempunyai penampilan huruf yang berbeda dengan surat kabar lainnya, maka dibuat huruf New Times Roman atau disingkat huruf Times sesuai dengan nama surat kabar. Sampai sekarang huruf Times merupakan huruf yang paling banyak dipakai,baik untuk buku, majalah, surat kabar dan produk cetak lainnya. Times dapat dikatakan merupakan salah satu jenis huruf standar yang memperlihatkan bantuk huruf yang sangat legibel. Sehingga ada suatu saran dari perusahaan pembuat huruf yang ditujukan bagi mereka yang awam tipografi, apabila bingung memilih jenis huruf, pilih saja Times. Dengan kata lain huruf Times mempunyai ketebacaan (legibility) yang baik untuk susunan teks semua produk cetak dan merupakan standar huruf yang digunakan untuk susunan teks.

Thursday, October 18, 2007

SEKILAS Tentang Ramayana

Ramayana dari bahasa Sansekerta, Ramayana yang berasal dari kata Rama dan Ayana yang berarti "Perjalanan Rama", adalah sebuah cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata. Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru yang tidak semua berdasarkan kakawin ini. Dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang isinya berbeda dengan kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa kuna. Di India dalam bahasa Sansekerta, Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda sebagai berikut:
  1. Balakanda
  2. Ayodhyakanda
  3. Aranyakanda
  4. Kiskindhakanda
  5. Sundarakanda
  6. Yuddhakanda
  7. Uttarakanda
Beberapa babak maupun adegan dalam Ramayana dituangkan ke dalam bentuk lukisan maupun pahatan dalam arsitektur bernuansa Hindu. Wiracarita Ramayana juga diangkat ke dalam budaya pewayangan di Nusantara, seperti misalnya di Jawa dan Bali. Selain itu di beberapa negara (seperti misalnya Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, Philipina, dan lain-lain), Wiracarita Ramayana diangkat sebagai pertunjukan kesenian. Terdapat beberapa versi cerita tentang Ramayana: Wiracarita Ramayana terdiri dari tujuh kitab yang disebut Saptakanda. Urutan kitab menunjukkan kronologi peristiwa yang terjadi dalam Wiracarita Ramayana. Nama kitab
  • Balakanda
  • Kitab Balakanda merupakan awal dari kisah Ramayana.Kitab Balakanda menceritakan Prabu Dasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: Kosalya, Kekayi, dan Sumitra. Prabu Dasarata berputra empat orang, yaitu: Rama, Bharata, Lakshmana dan Satrughna. Kitab Balakanda juga menceritakan kisah Sang Rama yang berhasil memenangkan sayembara dan memperistri Sita, puteri Prabu Janaka.
  • Ayodhyakanda
  • Kitab Ayodhyakanda berisi kisah dibuangnya Rama ke hutan bersama Dewi Sita dan Lakshmana karena permohonan Dewi Kekayi. Setelah itu, Prabu Dasarata yang sudah tua wafat. Bharata tidak ingin dinobatkan menjadi Raja, kemudian ia menyusul Rama. Rama menolak untuk kembali ke kerajaan. Akhirnya Bharata memerintah kerajaan atas nama Sang Rama.
  • Aranyakanda
  • Kitab Aranyakakanda menceritakan kisah Rama, Sita, dan Lakshmana di tengah hutan selama masa pengasingan. Di tengah hutan, Rama sering membantu para pertapa yang diganggu oleh para rakshasa. Kitab Aranyakakanda juga menceritakan kisah Sita diculik Rawana dan pertarungan antara Jatayu dengan Rawana.
  • Kiskindhakanda
  • Kitab Kiskindhakanda menceritakan kisah pertemuan Sang Rama dengan Raja kera Sugriwa. Sang Rama membantu Sugriwa merebut kerajaannya dari Subali, kakaknya. Dalam pertempuran, Subali terbunuh. Sugriwa menjadi Raja di Kiskindha. Kemudian Sang Rama dan Sugriwa bersekutu untuk menggempur Kerajaan Alengka.
  • Sundarakanda
  • Kitab Sundarakanda menceritakan kisah tentara Kiskindha yang membangun jembatan Situbanda yang menghubungkan India dengan Alengka. Hanuman yang menjadi duta Sang Rama pergi ke Alengka dan menghadap Dewi Sita. Di sana ia ditangkap namun dapat meloloskan diri dan membakar ibukota Alengka.
  • Yuddhakanda
  • Kitab Yuddhakanda menceritakan kisah pertempuran antara laskar kera Sang Rama dengan pasukan rakshasa Sang Rawana. Cerita diawali dengan usaha pasukan Sang Rama yang berhasil menyeberangi lautan dan mencapai Alengka. Sementara itu Wibisana diusir oleh Rawana karena terlalu banyak memberi nasihat. Dalam pertempuran, Rawana gugur di tangan Rama oleh senjata panah sakti. Sang Rama pulang dengan selamat ke Ayodhya bersama Dewi Sita.
  • Uttarakanda
  • Kitab Uttarakanda menceritakan kisah pembuangan Dewi Sita karena Sang Rama mendengar desas-desus dari rakyat yang sangsi dengan kesucian Dewi Sita. Kemudian Dewi Sita tinggal di pertapaan Rsi Walmiki dan melahirkan Kusa dan Lawa. Kusa dan Lawa datang ke istana Sang Rama pada saat upacara Aswamedha. Pada saat itulah mereka menyanyikan Ramayana yang digubah oleh Rsi Walmiki.
Ringkasan Cerita Prabu Dasarata dari Ayodhya Wiracarita Ramayana menceritakan kisah Sang Rama yang memerintah di Kerajaan Kosala, di sebelah utara Sungai Gangga, ibukotanya Ayodhya. Sebelumnya diawali dengan kisah Prabu Dasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: Kosalya, Kekayi, dan Sumitra. Dari Dewi Kosalya, lahirlah Sang Rama. Dari Dewi Kekayi, lahirlah Sang Bharata. Dari Dewi Sumitra, lahirlah putera kembar, bernama Lakshmana dan Satrugna. Keempat pangeran tersebut sangat gagah dan mahir bersenjata. Pada suatu hari, Rsi Wiswamitra meminta bantuan Sang Rama untuk melindungi pertapaan di tengah hutan dari gangguan para rakshasa. Setelah berunding dengan Prabu Dasarata, Rsi Wiswamitra dan Sang Rama berangkat ke tengah hutan diiringi Sang Lakshmana. Selama perjalanannya, Sang Rama dan Lakshmana diberi ilmu kerohanian dari Rsi Wiswamitra. Mereka juga tak henti-hentinya membunuh para rakshasa yang menggangu upacara para Rsi. Ketika mereka melewati Mithila, Sang Rama mengikuti sayembara yang diadakan Prabu Janaka. Ia berhasil memenangkan sayembara dan berhak meminang Dewi Sita, puteri Prabu Janaka. Dengan membawa Dewi Sita, Rama dan Lakshmana kembali pulang ke Ayodhya. Prabu Dasarata yang sudah tua, ingin menyerahkan tahta kepada Rama. Atas permohonan Dewi Kekayi, Sang Prabu dengan berat hati menyerahkan tahta kepada Bharata sedangkan Rama harus meninggalkan kerajaan selama 14 tahun. Bharata menginginkan Rama sebagai penerus tahta, namun Rama menolak dan menginginkan hidup di hutan bersama istrinya dan Lakshmana. Akhirnya Bharata memerintah Kerajaan Kosala atas nama Sang Rama. Rama hidup di hutan Dalam masa pengasingannya di hutan, Rama dan Lakshmana bertemu dengan berbagai rakshasa, termasuk Surpanaka. Karena Surpanaka bernafsu dengan Rama dan Lakshmana, hidungnya terluka oleh pedang Lakshmana. Surpanaka mengadu kepada Rawana bahwa ia dianiyaya. Rawana menjadi marah dan berniat membalas dendam. Ia menuju ke tempat Rama dan Lakshmana kemudian dengan tipu muslihat, ia menculik Sita, istri Sang Rama. Dalam usaha penculikannya, Jatayu berusaha menolong namun tidak berhasil sehingga ia gugur. Rama yang mengetahui istrinya diculik mencari Rawana ke Kerajaan Alengka atas petunjuk Jatayu. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan Sugriwa, Sang Raja Kiskindha. Atas bantuan Sang Rama, Sugriwa berhasil merebut kerajaan dari kekuasaan kakaknya, Subali. Untuk membalas jasa, Sugriwa bersekutu dengan Sang Rama untuk menggempur Alengka. Dengan dibantu Hanuman dan ribuan wanara, mereka menyeberangi lautan dan menggempur Alengka. Rama menggempur Rawana Rawana yang tahu kerajaannya diserbu, mengutus para sekutunya termasuk puteranya – Indrajit – untuk menggempur Rama. Nasihat Wibisana (adiknya) diabaikan dan ia malah diusir. Akhirnya Wibisana memihak Rama. Indrajit melepas senjata nagapasa dan memperoleh kemenangan, namun tidak lama. Ia gugur di tangan Lakshmana. Setelah sekutu dan para patihnya gugur satu persatu, Rawana tampil ke muka dan pertarungan berlangsung sengit. Dengan senjata panah Brahmāstra yang sakti, Rawana gugur sebagai ksatria. Setelah Rawana gugur, tahta Kerajaan Alengka diserahkan kepada Wibisana. Sita kembali ke pangkuan Rama setelah kesuciannya diuji. Rama, Sita, dan Lakshmana pulang ke Ayodhya dengan selamat. Hanuman menyerahkan dirinya bulat-bulat untuk mengabdi kepada Rama. Ketika sampai di Ayodhya, Bharata menyambut mereka dengan takzim dan menyerahkan tahta kepada Rama. Kutipan dari Kakawin Ramayana
  • Ada seorang Raja besar, dengarkanlah. Terkenal di dunia, musuh baginda semua tunduk. Cukup mahir akan segala filsafat agama, Prabu Dasarata gelar Sri Baginda, tiada bandingannya
  • Beliau ayah Sang Triwikrama, maksudnya ayah Bhatara Wisnu yang sedang menjelma akan menyelamatkan dunia seluruhnya. Demikian tujuan Sang Hyang Wisnu menjelma menjadi manusia.
  • Ada sebuah istana bagaikan surga, dipenuhi oleh orang-orang bijak serta luhur perbuatan, di Ayodhya-lah yang cukup terkenal di dunia, itulah istana Sri Baginda Prabu Dasarata
  • Sudah lama Sri Baginda menikah, saling mencintai dengan para permaisurinya, kenikmatan rasa pertemuan itu telah dapat dirasakan, bercumbu rayu dan sejenisnya
  • Timbullah niat Sri Baginda agar berputra, agar berputra karena sudah puas bercinta, namun lama nian beliau tidak berputra, lalu beliau berniat mengadakan ritual
  • Semua perlengkapan upacara sudah dikerjakan, alat upacara pengundang serta tempat para Dewa sudah tersedia, Bhatara Çiwa yang dipuja-Pūja, agar berstana pd api suci itu
  • Sisa sesaji yang dihaturkan oleh Sang Maha Pendeta, sesajen yang sempurna, santapan yang nikmat rasa serta baunya, itulah yang disantap oleh beliau, permaisuri Sri Baginda Raja
  • Demikianlah tidak diceritakan lagi selang waktu itu, para permaisuri kesayangan Prabu Dasarata melahirkan putera, Sang Rama putera yang sulung, dari permaisuri Dewi Kosalya
  • Adapun putera Dewi Kekayi, Sang Bharata yang terkenal sakti mandraguna, sedangkan Dewi Sumitra, berputra Sang Lakshmana dan Sang Satrugna
  • Sang Rama diberi pelajaran tentang panah memanah oleh Bagawan Wasista dalam waktu tidak lama, beserta ketiga adik-adiknya, semuanya pintar cekatan tentang ilmu memanah

Wednesday, October 03, 2007

definisi tentang wayang

Wayang adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari Mahabharata dan Ramayana. Kadangkala repertoar cerita Panji dan cerita Menak (cerita-cerita Islam) dipentaskan pula. Wayang, oleh para pendahulu negri ini sangat mengandung arti yang sangat dalam sekali. Sunan Kali Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu "Mana yang Isi(Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang Golek)". Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Wayang

Tuesday, October 02, 2007

Sekilas Tentang daun Tembakau

Tembakau (Nicotiana spp., L.) adalah genus tanaman yang berdaun lebar yang berasal dari daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan. Daun dari pohon ini sering digunakan sebagai bahan baku rokok, baik dengan menggunakan pipa maupun digulung dalam bentuk rokok atau cerutu. Daun tembakau dapat pula dikunyah atau dikulum, dan ada pula yang menghisap bubuk tembakau melalui hidung. Tembakau mengandung zat alkaloid nikotin, sejenis neurotoxin yang sangat ampuh jika digunakan pada serangga. Zat ini sering digunakan sebagai bahan utama insektisida. Etimologi Bahasa Indonesia tembakau merupakan serapan dari bahasa asing. Bahasa Spanyol "tabaco" dianggap sebagai asal kata dalam bahasa Arawakan, khususnya, dalam bahasa Taino di Karibia, disebutkan mengacu pada gulungan daun-daun pada tumbuhan ini (menurut Bartolome de Las Casas, 1552) atau bisa juga dari kata "tabago", sejenis pipa berbentuk y untuk menghirup asap tembakau (menurut Oviedo, daun-daun tembakau dirujuk sebagai Cohiba, tetapi Sp. tabaco (juga It. tobacco) umumnya digunakan untuk mendefinisikan tumbuhan obat-obatan sejak 1410, yang berasal dari Bahasa Arab "tabbaq", yang dikabarkan ada sejak abad ke-9, sebagai nama dari berbagai jenis tumbuhan. Kata tobacco (bahasa Inggris) bisa jadi berasal dari Eropa, dan pada akhirnya diterapkan untuk tumbuhan sejenis yang berasal dari Amerika.

Sekilas tentang Kresna

Menurut Mahabharata, Kresna berasal dari Kerajaan Surasena, namun kemudian ia mendirikan kerajaan sendiri yang diberi nama Dwaraka. Dalam cerita Mahabharata, ia dikenal sebagai tokoh raja yang bijaksana, sakti, dan berwibawa. Dalam ajaran agama Hindu, ia dikenal sebagai awatara Dewa Wisnu yang kedelapan. Dalam Bhagawad Gita, beliau adalah perantara kepribadian Brahman (Tuhan Yang Maha Esa) yang menjabarkan ajaran kebenaran mutlak (dharma) kepada Arjuna. Beliau mampu menampakkan secercah kemahakuasaan Tuhan yang hanya disaksikan oleh tiga orang pada waktu perang keluarga Bharata akan berlangsung. Ketiga orang tersebut adalah Arjuna, Sanjaya putra Widura, dan Vyasa. Namun Sanjaya dan Vyasa tidak melihat secara langsung, melainkan melalui mata batin mereka yang menyaksikan perang Bharatayuddha.

Kresna sebagai Awatara sekaligus orang bijaksana memiliki banyak sekali nama panggilan sesuai dengan kepribadian atau keahliannya. Nama panggilan tersebut digunakan untuk memuji, mengungkapkan rasa hormat, dan menunjukkan rasa persahabatan atau kekeluargaan. Nama panggilan Kresna di bawah ini merupakan nama-nama dari kitab Mahabarata dan Bhagawad Gita versi aslinya (versi India). Nama panggilan Kresna adalah: 1. Achyuta (Acyuta, yang tak pernah gagal) 2. Arisudana (penghancur musuh) 3. Bhagavān (Bhagawan, kepribadian Tuhan Yang Maha Esa) 4. Gopāla (Pengembala sapi) 5. Govinda (Gowinda, yang memberi kebahagiaan pada indria-indria) 6. Hrishikesa (Hri-sikesa, penguasa indria) 7. Janardana (juru selamat umat manusia) 8. Kesava (Kesawa, yang berambut indah) 9. Kesinishūdana (Kesi-nisudana, pembunuh raksasa Kesi) 10. Mādhava (Madawa, suami Dewi Laksmi) 11. Madhusūdana (Madu-sudana, penakluk raksasa Madhu) 12. Mahābāhu (Maha-bahu, yang berlengan perkasa) 13. Mahāyogi (Maha-yogi, rohaniawan besar) 14. Purushottama (Purusa-utama, manusia utama, yang berkepribadian paling baik) 15. Varshneya (Warsneya, keturunan wangsa Wresni) 16. Vāsudeva (Wasudewa, putera Basudewa) 17. Vishnu (Wisnu, penitisan Batara Wisnu) 18. Yādava (Yadawa, keturunan dinasti Yadu) 19. Yogesvara (Yoga-iswara, penguasa segala kekuatan batin)